Sehari sebelum hari kemerdekaan
Indonesia. Aku dan 6 orang teman sekerjaku memiliki ide untuk hiking. Ini
sebenarnya ideku di awal tahun 2013. Dan dibulan Agustus 2013 ternyata
terealisasi. Tak ada terpikir untuk hiking sambil merayakan hari kemerdekaan RI
diatas gunung. Mungkin hanya kebetulan saja yak. Dan ini perdana lho aku naik
gunung :’)
Batur ! Yak, Gunung Batur di
Kintamani menjadi lokasi hiking saat itu. Aku, Ina, Yolanda, Pak An, Agus, Mas
Kus dan Bli Arimbawa berencana akan brgkat dr denpasar hari Jumat 16 Agst pukul
10.00pm menuju Kintamani. Aku dan kelima rekanku adalah pemula. Hanya bli Arim
yg sudah pernah menapaki Gn. Batur sebelumnya. Dengan kata lain dia jd guide
kita selama mendaki Gn. Batur.
Karna saya tau bahwa mendaki
Gunung bukanlah hal yang begitu mudah bagi para pemula, jd sminggu sblmnya saya
sdh melakukan persiapan fisik. Seperti…yaaah jogging keliling taman kota ato
rutinitas setiap hari minggu yaitu bersepeda ria hehehe.. itung-itung melatih
otot kaki biar ga capet capek saat mendaki.
Dan yang pasti sebelum brangkat
minta ijin dulu sama orang tua agar selamat sampai puncak dan pulang kembali
krumah.
Oke here we gooooo…….
Ransel berisi air mineral plus
kamera donk pastinya, jaket, topi tupluk, sarung tangan, syal, senter, sepatu
kets ??? yg ptg pake alas kaki ajah dan pakaian yg aman dan nyaman saat dipake
mendaki.Sampailah kita di bawah kaki gunung Batur. Dsana sdh tersedia tempat
parker dan pos jaga sbg tempat informasi. Malam yang dingin dan lingkungan yang
sepi membuat suasana semakin sepi. Disana juga ada Toilet dan bale bengong
untuk tempat rehat sejenak sblm naik ke atas. Kintamani terkenal dengan udara
yg sejuk dan dingin. Apalagi kl malam yg pagi hari…brrrr… Sambil menunggu waktu
untuk naik keatas, aku rebahan sejenak di bale bengong. Sebagian tmnku ada yg
tidur di mobil.
Jam 1 malam. Beberapa rombongan
para pendaki mulai dating, sepertinya mereka juga merayakan 17agst diatas Gn.
Secara mereka semangat skali sampai2 membawa bendera merah putih. Agus tertidur
pulas sekali, bli arim terlihat tdk bisa tidur sampai berkali2 mengubah posisi
tidurnya. Aku? Ngantuk pun tidak..hanya terpikir akhirnya ada disni dan akan
naik ke atas. Salah satu keinginanku di tahun 2013. HiiiKiiiiinnnggg !!!!
Oke jam sdh menunjukkan pukul
2.00am waktunya bersiap2. Sdh banyak pula para rombongan pecinta alam yg
beranjak naik ke atas. Tampak lampu2 senter beriringan di badan gunung. Sebelum
naik kita sembahyang dulu di Pura dekat situ mohon keselamatan dan mohon ijin.
Jam setengah 3 kita sdh melangkahkan kaki memasuki hutan di Gn. Batur.Yolanda
ga ikutan naik, karna ia sedang menstruasi. Daripada terjadi hal2 yang tidak
diinginkan alhasil dia hanya diem sendirian didalam mobil sambil ngerjain
skripsinya. Hahaha…map ya yoll..ngikut k kintamani cm jagain mobil sampai kita
balik yaach :D nanti kita oleh2in foto2 ajah.
Memasukin kawasan Gn. Batur udara
tdk begitu dingin. Aku berada dibalakang bli arim. Mengikuti stiap langkah yang
ia lalui. Seperempat perjalanan masih baik2 saja. Masih bisa bercanda memanggil
teman2 yang ada diblakang untuk memastikan mereka juga baik2 saja dan tidak
kehilangan jejak. Kepalaku sesekali mendongak ke atas. melihat puncak Gn. Batur
dimana disana sdh ada yg memainkan seternya tanda sptnya bbrp rombongan telah
sampai sana. Ada juga yg masih dalam perjalanan. Dr jauh cahaya senter-senter
itu spt semut yang bersinar. Melihat kebelakang pun demikian. Tapi kalo melihat
kedak batas, yah tepat diatas kepala kita.. wow bintang2 banyak sekali. Tanda
bahwa cuaca tidak mendung. Indah skali tp sayang aku ga sempet fotoin lagian ga
tau cara setting camera utk foto bintang spt itu.
Akhirnya sampai dipos itu. Kenapa
aku namakan pos 1 , karna itu tempat break kita spanjang perjalanan td.
Tepatnya disalah satu pohon tinggi yg ada disana. Pohon itu terlihat dr bawah
saat kita naik td dan perjalanan kita masing panjaang brooo… beberapa turis
bersama guide local melewati kita yg bersender dan duduk di bawah pohon. Oke
time is over, lanjut naik lagi kawan.
Ina dengan santai nyeletuk.. “itu kenapa bapak2 sendirian duduk didkt
pohon? Nunggu siapa dia?”
O’ooww.. aku dan Pak An berpikir…
“bapak2 yang mana ya Naaa?? Salah liat
kali kamu”
Ina tetep kekeuh ada org td duduk
dsna.. dan kita tidak mau memperpanjang pertanyaan dari Ina..(tiktoktiktoktiktoktiktok
?!#$%^)
Perjalanan berikutnya sdh mulai terasa
lelah. Dan baru aku sadari ternyata Bli arim mencari rute yg tidak biasanya
alias muter jauh dari jalur biasa para pendaki. (pantesan capeeekk bggtttt
*aaaakkk)Yasudahlah katanya biar bedaa jalurnya!!! (aaaaakk situ yg ngrasa
beda, kita maaahh gemporr diajak muter jauh) huuuffff..Udara mulai dingin,
keringat mulai mengucur, nafas mulai tak teratur, kaki mulai terasa berat..aku
perlu istirahat !! huaaaaahh. Rombongan anak kuliah diblakangku malah asik
rebut sepanjang jalan tanpa terlihat lelah dan mereka sambil bernyanyi intro lagunya
YKS si Caesar buka sikit jooosss.. alaaaahhh bikin ngakak aja. Uda tau
ngosngosan pake acara dibikin ketawa pula :’))))
Perjalanan berikutnya, aku
mencium bau wangi dupa.. dimanakah asalnya??? Dan aku melewati sebuah pelinggih
cukup besar namun tak ada dupa menyala disana. Hmm..jd dari manakah wangi tsb?
Sudahlah jgn dipikirkan mungkin tertiup angin saja ,jgn pikirkan yang aneh2
apalagi sdg di Gunung dan dlm keadaan malam yg gelap. Bli arim tetap berada
diurutan depan, selanjutnya Agus dan kemudian aku diblakangnya. Lelah sekali,
kakiku capek sekaliii… tp niatku untuk naik sllu kuad. Kupandangi ke puncak
lalu kutoleh kblakang melihat sbrp jauh sdh aku berjalan naik. Bisa bisa kuad
kuad ucapku dalam hati. Setengah 6 pagi
hamper menuju center point. Kata bli arim puncak batur ada 2 ,aku tak tau sblh
mana itu yg jls kita hrs ke salah satu puncaknya. Akhirnya sampailah kita di
center point. Bajuku sdh basah skali dgn kringat. Disana sdh bnyk para pendaki
yang beristirahat dan ternyata disana ada warung menjual kopi, air mineral,
telur rebus, dan roti bakar. Tapi jangan harap harganya akan sama dengan harga
di tempat biasa. Ini diatas gunung bro, kebanyang harganya naik drastis,
wajarlah yaaa..kita aja yg naik bawa ransel doank uda ngos2an apalagi ni para
penjual yg hrs turun dan naik untuk membawa barang dangannya. Duduk sejenak
melihat ke arah timur. Matahari sebentar lagi akan muncul. Bli arim mengajakku
untuk melanjutkan perjalananya menuju puncak yang dimaksud. Aku mananyakan yang
apa mau lanjut ato sampai sini saja? Oke hanya aku agus dan bli arim yang
lanjut melihat nanggung sedikit lagi, kapan lagi bisa kepuncak merayakan 17
agst kawan dan memang keinginan awalku hingga puncak! Sementara ina pak an dan
mask us tunggu di center point sambil istirahat. Medannya semakin berat. Pasir,
tiga kali langkah kedepan, dua kali mundur. Sepatu juga kurang mendukung.
Maklum masih amatir..hehehe tapi tep cemangaaatttMatahari mulai memperlihatkan
sinarnya.. tp aku belum sampai puncak..oh noo… go go go…
Langsung kubuka sarung tangan,
mengumpulkan smua tenaga yg tersisa, mulai merangkak naik. Berpegangan dengan
apa yg ada di depan mata untuk bertahan naik ke atas.
Hap..hap..haaaapppp fiiiniiiisshhhh!!!
Yeaaaaahhhh.. yipiiiii
No comments:
Post a Comment